Translate

Kamis, 04 September 2014

Mobil Esemka Menunggu waktu

0501mobil-esemka

Dukungan terhadap siswa SMK yang menghasilkan karya otomotif terus mengalir dari berbagai pihak. Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia belum lama ini menyebutkan sedikitnya  33 dealer mobil Esemka di seluruh Indonesia yang tengah dipersiapkan HIPMI akan terealisasi pada tahun ini.
Dukungan politik juga sudah ditunjukkan wakil rakyat di DPR. Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ida Ria menyebut mobil esemka bisa menjadi Mobil Nasional dan akan segera membentuk Panitia Kerja Mobil Nasional untuk memastikan industri otomotif nasional mampu bangkit dan berkembang pada masa mendatang.
Sementara Wali Kota Solo Joko Widodo orang pertama yang mencuatkan mobil esemka ini mengatakan perlunya dukungan dari pemerintah, tentang perijinan surat-surat kelengkapan, seperti untuk uji emisi, kelayakan jalan dan lain-lain."
Saat ini mobil esemka masih menunggu turunnya surat-surat yang telah diajukan tersebut, juga terus melakukan pembenahan-pembenahan demi sempurnanya mobil Kiat Esemka yang akan dijadikan program mobil nasional.
Menurut Joko, produksi masal mobil Kiat Esemka konsepnya tidak dilakukan dengan padat modal, tetapi padat dengan tenaga kerja. Karenanya komponen-komponen mobil bisa dibuat dimana-mana dengan melibatkan ribuan industri kecil menengah dan pada SMK-SMK.
Sementara Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi Dr.Ir.Erry Ricardo Nurzal, MPA yang dimintai komentarnya setelah mengunjungi SMK di Solo mengatakan mesin yang dipakai siswa SMK untuk membuat mobil adalah mesin FOdai, impor dari China dalam bentuk Completely Knock Down (CKD).
"Mesin FOdai SUV itu bisa sebenarnya untuk mesin kapasitas 2000 CC, tetapi tidak mudah mendapatkan mesin seperti itu maka kemudian ada perusahaan PT AICA yang punya mesin 1500 CC dan dulunya mesin ini adalah mesin mobil Timor," kata Erry.
Dengan kondisi perkembangan industri otomotif dunia yang memungkinkan pembuatan kendaraan secara tumpahan maka siswa SMK pun dimungkinkan menggunakan mesin tertentu. Berdasarkan pengamatannya selama di Solo, Erry mendapatkan mobil esemka tersebut menggunakan mesin yang didatangkan dari Cina tersebut.
"Pengecoran body mobilnya sendiri dilakukan di beberapa bengkel yang terdapat di Cepu dan Klaten. Perakitan mobilnya juga tidak dilakukan oleh satu sekolah melainkan dari beberapa SMK otomotif lainnya." kata Erry.
Semua itu menurut Erry dilakukan siswa SMK dalam rangka Teaching Factory untuk menyiapkan lulusan SMK yang siap bekerja di industri otomatif.
Namun jika minat berbagai kalangan terhadap mobil rakitan siswa SMK tersebut tinggi hal itu menunjukkan masih ada peluang bagi bangsa ini untuk menghasilkan karya anak-anak negeri. Oleh karena itu Kemenristek mengapresiasi semangat siswa SMK untuk membuat mobil yang punya nilai jual.
"Kemenristek mendukung dengan menguji iptek disain mobil esemka. Dukungan seharusnya tidak bisa dilakukan oleh Ristek sendiri, kementerian lain bisa memberikan dukunganya juga seperti perhubungan terkait uji kelayakan atau kementerian perindustrian untuk peluang pasarnya dan sebagainya," kata Erry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motocycle Racer
animasi bergerak gif
My Widget